InfoPresisi, Jakarta – Situasi di dalam instansi PT PLN (Persero) mulai dari pusat hingga ke unit di daerah, mulai Senin pagi 28/7/2025 mendadak heboh, setelah aplikasi internal perusahaan setrum itu mendadak down. Ironisnya, hingga berita ini dipublikasikan, kondisinya tak kunjung membaik.
Hal itu berimbas terhambatnya sejumlah pekerjaan, seperti Aplikasi Manajemen Surat (AMS), Absen, Pembayaran Pekerjaan Vendor dan pekerjaan PLN lainnya. Untung saja, pelayanan bagi pelanggan tetap berjalan, karena menggunakan sistem network yang lama.

Berdasarkan informasi yang diterima InfoPresisi.com, diketahui semenjak transformasi sistem digital PLN, seluruh data terdigitalisasi bertujuan untuk Single Source Of Truth (SSOT). Lantas, sejauh apa tanggung jawab PLN Icon Plus, perusahaan sub holding PLN yang mengurusi masalah digitalisasi tersebut?.
Ada hal yang menarik untuk ditelisik dari kejadian ini, sebab urusan digitalisasi tak terlepas dari peran kroni-kroni Dirut PLN, Darmawan Prasodjo.
Bahkan di antaranya, yang duduk di kursi manajemen atas PLN, tercatat ada pejabat yang diduga merupakan buah dari nepotisme, termasuk diantaranya yang kabarnya memiliki hubungan sedarah dengan istrinya. Salah satunya adalah Direktur Utama PLN Icon Plus, Chipta Perdana.
Chipta mengawali karirnya sebagai anggota Darmawan Prasodjo, ketika yang bersangkutan menjabat sebagai Deputi I Kantor Staf Presiden di era Jokowi. Dia dibawa oleh Darmo ke PLN, kemudian direkrut sebagai pegawai pro hire dengan jabatan Eksekutif Vice President.
Dalam waktu singkat, Chipta didudukkan sebagai Direktur Electricity Related Business PLN Icon Plus. Dan belum lama ini di tahun 2025, Chipta resmi diangkat menjadi Direktur Utama PLN Icon Plus.
Selanjutnya, ada juga keponakan dari istri Dirut PLN bernama Pratama Adieputra Suseno. Pria berusia 30-an ini direkrut oleh Darmo, langsung menjadi Vice President di PLN Icon Plus. Tentang dugaan nepotisme ini pun sudah menjadi rahasia umum di lingkungan PLN.
“Ya memang itu faktanya. Kroni dan kerabatnya direkrut dari luar sebagai pro hire dan langsung ditempatkan di posisi empuk,” beber seorang pegawai di PLN Pusat kepada awak media.
Lantas, dengan spirit nepotisme tersebut, lanjut narasumber, Dirut PLN bersama kroninya itu membangun sistem digitalisasi PLN. Sayangnya, hasilnya malah didomininasi kekecewaan.
“Ya mengecewakan sekali. Karena sering kali aplikasi mengalami kendala. Wajar saya rasa muncul pertanyaan, apakah digitalisasi sebagai proyek untuk dirinya dan para kroninya?. Apalagi Dirut Icon Plus sekarang dikenal memang orangnya Darmo,” tukas narasumber.
Penjelasan Manajemen PLN
Meski pihak PLN belum memberikan keterangan resmi ke publik, namun berdasarkan surat yang beredar, PLN sudah merilis pernyataan tentang rusaknya aplikasi Internal itu, berikut petikan suratnya ;
Yth. Bapak/Ibu
Saat ini, kami sedang mengalami gangguan pada Aplikasi :
1. AP3T
2. Budaya | Komando
3. EAM DIST
4. ERBAS
5. ESPPD
6. FIX
7. HXMS PLN
8. IAM PLN
9. PLN CLICK
10. PLN KITA
11. PORTAL HC
12. SIDITA
13. VCC
14. AMS
15. PLN MOBILE (Tidak dapat add ID PELANGGAN, Beberapa Menu muncul Sign Error )
Tim IT kami sedang bekerja keras untuk mengatasi masalah ini sesegera mungkin.
Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini dan akan memberikan informasi terbaru mengenai perkembangan perbaikan gangguan ini.
Terima kasih atas pengertiannya.
Apabila Bapak/Ibu mengalami kendala lebih lanjut dapat menghubungi Service Desk PLN melalui :
Email servicedesk@pln.co.id | Call PLN Pusat ext. 4444 / External 1500-515
Self Service itsm.pln.co.id/heat | Live Chat servicedesk-chat.pln.co.id
Salam,
[*] (rls-PPIWO)