InfoPresisi, Lampung Timur – Ribuan masyarakat Lampung menyambut meriah festival budaya yang dipusatkan di Desa Paniangan, Kecamatan Marga Sekampung, Kabupaten Lampung Timur, Selasa, 24/6/2025.
Ketua Pelaksana Festival Budaya Lampung Sekampung Limo Migo, Ahmad Kausar, gelar : Pn. Pager Bumei mengaku, kegiatan budaya Lampung semacam ini adalah yang pertama kali dilakukan.

“Adapun maksud kegiatan ini untuk membumikan adat budaya Lampung dari Lampung Sekampung Limo Migo, yang selama ini tidak begitu dikenal di luar. Maka, kami memberikan tema festival : Luwah Fajagh Sekappung Limo Migo, yang artinya Lampung dari Sekampung Lima Marga, memunculkan sinar untuk kita semua dan dikenal masyarakat luas,” tuturnya.
Diawali dengan doa, acara yang dipimpin Yunus, bergelar Pn. Jayo Sempurno itu membuat suasana festival berjalan sakral dan resmi.
Tempat yang sama, tokoh adat Hasan Basri yang bergelar Pn. Paku Bittang sebagai Penggawo, sekaligus sebagai PLH Bandar Sekampung Limo Migo menyebut, pihaknya bertujuan menyosialisasikan keberadaan bagian dari Keratuan Pugung, yang dinilai belum banyak dikenal.
“Wilayah Kebandaran Sekappung Limo Migo dimulai dari Merandungsari sampai Jabung, atau dari Jepara sampai Waykandis,” paparnya.
“Berawal dari enam tiyuh lima kebuwayyan, artinya enam tiyuh atau desa dengan lima keturunan. Enam tiyuh itu meliputi Desa Toba Buway Pengammah, Bujung Buway Perileng, Gunungsugih Besar Buway Pelatco, Desa Paniangan dan Desa Batu Badak Buway Dagang. Saat ini ada di dua kecamatan ; Arga Sekampung dan Kecamatan Sekampung Udik Kabupaten Lampung Timur,” tambahnya.
Sementara itu, sambutan Bupati Lampung Timur yang diwakili Irawan, selaku Camat Marga Sekampung menyampaikan apresiasi, sekaligus rasa bangga di tengah gelar budaya Festival Mergo Sekappung Limo Migo.
“Saya merasa sangat senang, saya diangkat saudara di sini sekaligus menerima gelar adat kepada saya, yaitu Sri Ratu Pimpinan. Terima kasih,” tuturnya.
Sebelum acara formal dimulai, acara itu diwarnai dengan berbagai pertunjukan kebudayaan Lampung, mulai dari arak-arakan, tari sembah sebagai salam kehormatan kepada Bupati Lampung Timur, dilanjutkan acara adat Angken Waghey atau angkat saudara sekaligus menerima gelar.
Kemudian, setelah acara resmi, festival dilanjutkan dengan pentas budaya, diantaranya tarian khas Lampung Tari Kenuy Melayang, tari variasi baru, dizkir baru, Tari Ngigel, diakhiri dengan pawai budaya disertai acara adat negek appeng ; salam pertemuan sekaligus silaturrahim sebagai simbolisasi acara yang bertujuan untuk kebajikan, khususnya Sekappung Limo Migo.
Salah satu tokoh adat, Sainul, memberikan komentar, “Ini luar biasa. Semoga terus dijaga dan menjadi agenda tahunan,” ulasnya.
Hadir dalam acara semua Penyimbang Adat, para Lurah Panggan Mulei Meghanai dan masyarakat umum, serta para petinggi kalangan pemerintahan diantaranya, Chusnunia Chalim Anggota DPR RI, Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela dan Bupati Lampung Timur Ela Siti Nuryamah.
Dalam pantau awak media, hadir juga tokoh pemerintahan, yaitu Kabag Protokol Lampung Timur, Kadis Pendidikan, Kadis Pariwisata, Camat Marga Sekampung, Camat Sekampung Udik, Camat Meringgai, seluruh Kepala Desa di Kecamatan Sekampung Udik dan Marga Sekampung. Hadir pula tokoh adat dari Keratuan Darah Putih Desa Kuripan Kalianda, awak media dan LSM, serta tokoh lintas suku, seperti Bali, Jawa, Banten dan Sunda.(*)[SNL]